Sub topik: Pintu Rahsia ke Taman
Gethsemane (part #4)
Sejarah Bible
(Nota: Dalam perbincangan dibawah
kadangkala Nabi Isa disebut 'Jesus' secara bergantian)
Bible atau Kitab Perjanjian Baru adalah suatu
Kitab Greaco (Yunani), dialek Koine, yang dikarang dan ditulis di luar
Palestin; jadi bukannya dalam bahasa Aramaik yang digunakan dan difahami di
Palestin pada masa itu oleh Nabi Isa AS, para Hawariyyun dan awam.
Sebenarnya Perjanjian Baru bukan merupakan
suatu Kitab, tapi hanya karangan-karangan, surat-surat kiriman dan
catatan-catatan terpisah dalam bahasa Yunani dan Aramaik hingga menimbulkan
beraneka tafsir yang bertentangan; terutamanya sekitar entiti Jesus,dan bukan
ajarannya.
Contohnya, surat-surat dari Paulus
ditulis antara tahun 50 M dan 54 M (semua tahun selepas ini adalah dalam
Masehi) dari Korintus dan Epesus kepada orang-orang Tesalonika, orang-orang
Korintus, orang-orang Galatia dan orang-orang Rom.
#Pada
tahun 58 dari Rom kepada orang Pilipi dan Kolose.
#Pada
tahun 65 surat kepada orang-orang Ibrani (katanya oleh Paulus).
#Pada
tahun 75 disiarkan bentuk awal Injil karangan Markus.
#Pada
tahun 79 disiarkan Injil Matius.
#Pada
tahun 90 Synode di YAMNIA mengakui Kitab Suci Yahudi, iaitu Wasiat Yang Lama
menurut tradisi (orang Yahudi Diaspora). Pada tahun 95 disiarkan Kitab Wahyu.
#Pada
tahun 105 disiarkan Kitab Kisah Perbuatan Rasul-rasul karangan Lukas yang
terdiri dari 2 jilid dan kemudian dijadikan satu karya.
Terdorong oleh Kitab Kisah Rasul-rasul
tersebut, mungkin juga dimulai oleh Gereja Epesus, dihimpunlah pada tahun 110
surat-surat kiriman Paulus. Muqadimah penyusun ditulis atas nama Paulus, oleh
kerananya kemudian disebut Surat kepada orang Epesus.
#Pada
tahun 115 disiarkan Surat Yang Pertama dan Kedua kepada Timotius dan Titus atas
nama Paulus, dan barangkali juga dalam tahun itu Surat yang Pertama dari
Yohanes.
#Pada
tahun 117 mungkin disiarkan Surat Yang Kedua dan Ketiga dari Yohanes.
#Pada
tahun 135 disiarkan Injil karangan Yahya dan Surat dari Barnabas.
#Antara
tahun 145 hingga 155 terdapat banyak tulisan suci yang tak diketahui atau
diragukan pengarangnya dan yang kemudian disisihkan, disingkirkan (APOCRYPHA).
Bahasa dari aneka tulisan-tulisan di atas adalah dalam bahasa Greaco dan/atau
dalam bahasa Aramaik, hal yang menimbulkan perbedaan tafsir, faham dan
keyakinan antara para Biskup Barat dan Timur.
Oleh kerana permusuhan yang timbul dan
perbezaan keyakinan sebagaimana terurai di atas, terasa perlu benar oleh
Emperor Constantine I demi ketenteraman untuk menyelenggarakan suatu
persidangan, yaitu suatu Ecumenical Council (yang
pertama kali) pada tahun 325 di Nicaea (kini Isnik di Istanbul). Kemudian banyak lagi council atau synode
menyusul; yang "Ecumenical" jumlahnya hingga tahun 1869 ada 20 atau
21 kali.
Gereja Timur Ortodox Yunani mengakui 7
yang pertama (dari tahun 325 s/d 787), dan Gereja Roman Katolik mengakui 14
Ecclesiastical/Ecumenical Council dari yang pertama. Council Nicaea dihadiri
oleh 220 Biskup dari Barat dan Timur. Yang dibicarakan hanyalah soal-soal
mengenai lman, Kebaktian, dan sebagainya. Yang terpenting adalah soal Ke-Esaan
Tuhan menurut faham Yahudi dan Syirk, yaitu kepercayaan Goyim (yakni
bukan-Yahudi, maksudnya Hellenisme dan aneka mytology bangsa-bangsa Jahiliyah),
dan kemudian antara Unitarian dan Trinitarian.
Paulus yang berbicara bahasa Yunani dan
tidak faham Aramaik, mengakibatkan ia memberi bentuk baru pada ajaran Yesus
yang mudah dan indah dengan memasukkan aneka unsur gnostik, hal-hal ajaib dan
mistik dari agama dan kebudayaan Yunani Kuno (Hellenisme); seperti misalnya
soteriology-faham pembebasan penebusan dosa. Sistesis inilah yang kemudian
menjadi pertengkaran antara paderi-paderi di mana pelbagai gereja (Paulinisme)
ke luar sebagai pemenang.
Menurut theolog A. Powell Davies dalam
bukunya "The First Christian," terbitan "The New American
Library" - A Mentor Book:
"Paul reshaped the faith of
the early Messianic believers into a gospel of salvation for the
Gentiles."
Paulus dibenci oleh Umat Yahudi sebagai
pengkhianat bangsa, dituduh oleh orang-orang Rom sebagai pengkhianat Kekaisaran
dan tidak dipercaya lagi, baik oleh para Hawariyyun maupun orang suci; tetapi
ia merupakan seorang yang menentukan perkembangan ajaran Gereja-gereja.
Semula anggota Timur lebih banyak,
kemudian anggota Barat lebih banyak pada pelbagi majlis atau Synode dan untuk
beberapa waktu keputusan-keputusannya tidak diterima oleh kedua belah pihak.
Pada tahun 341 dalam suatu perjumpaan di
Antioch (Antakia) Monotheisme diterima, dan kembali jadi agama rasmi sebagai
tafsir yang benar dari Iman Nasrani. Pendapat ini dikuatkan oleh suatu majlis
pada tahun 351 yang terjadi pada masa Paus St. Julius I (337 - 352).
Paus Honorius I
Paus Honorius I (625 - 638) menolak fahaman
Triniti. Pada tahun 680, setelah kematiannya, beliau di-anathema (yakni
dilaknat) dalam suatu majlis di Konstantinopel. Photius, Biskup Sirmium,
diturunkan kerana menolak Ketuhanan Jesus di Konstantinopel pada tahun 869. Ada
Paus dan Kaisar yang menganut fahaman Keesaan Tuhan, tetapi ada juga yang
menganut faham Triniti. Para Biskup yang menolak Triniti dianiaya,
dipenjarakan, dibuang, dibunuh dan lain sebagainya; perpustakaannya, aneka
manuskripnya habis dibakar, lebih-lebih lagi yang berbahasa Aramaik. Hal ini sama dengan
buku-buku ilmu lain yang berbahasa atau berhuruf Arab yang dijadikan abu ketika
orang-orang Spanyol menang atas kaum Muslimin di semenanjung Iberia pada abad
ke-XIV dan ke-XV. Asli dari pada Septuaginta, Kitab Ezra, Talmud, dan bergerobak-gerobak
kodex yang berisi Monotheisme habis dibakar. Begitu pula jika penganut
Unitarian menang, dimusnahkan segala yang menyebut Trinitaran. Sedikit yang ada
kini adalah sisa-sisa dari salinan-salinan itu.
Antara yang terlepas dan selamat adalah Injil
karangan Barnabas, seorang Hawariyyun yang monotheist dan yang menyatakan kedatangan Nabi Muhammad S.A.W.; Injil ini pada tahun 383 oleh Paus St. Damasus
I (366 - 384) disimpan di perpustakaan peribadinya.
Toland berkata dalam bukunya
"Miscellaneous Works" yang diterbitkan pada tahun 1747, Juz I halaman
380, bahawa Injil Barnabas masih ada. Dalam Bab XV disebut bahawa Glasian
(Gladian) Decree tahun 496 memasuki "Evangelium Barnabe" ke dalam
daftar buku-buku yang terlarang dibaca. Sebelum itu, Paus Innocent telah mengharamkannya
pada tahun 465; juga keputusan Gereja-gereja Barat pada tahun 382. Tidak
disebut pula adakah Injil Barnabas yang asli itu tertulis dalam bahasa Aramaik atau
Yunani.
No comments:
Post a Comment